THE YOSHIOKA SCHOOL

[of the 8 Kyoto styles] in Kyoto, Japan

Takezō duels and kills 5 swordsmen (Takashina, Chihara, Nimura, Hasuzawa, Kaji) from the Yoshioka school before encountering the senior disciples

• Yoshioka Kempō: A distinguished swordsman during the Sengoku period (1482-1558) and founder of the renowned Yoshioka school of sword-fighting. Yoshioka Kempō mastered the Kyohachi style of swordsmanship and then modified it to form the Yoshioka style. He became a military instructor to the Shogunate family. Defeated only by Shinmen Munisai. Titled “Unrivaled Throughout The Land.” Only won one bout against Shinmen Munisai while Munisai won the next consecutive two. In the context as presented by Takehiko Inoue’s Vagabond and Eiji Yoshikawas Musashi, both Yoshioka Seijūrō and Denshichirō are Kempō’s sons who are historically believed to have dueled with Miyamoto Musashi on numerous occasions.

Miyamoto Musashi, the Protagonist

Summary

Growing up in 17th century Sengeku era Japan, Shinmen Takezo is shunned by the local villagers as a devil child due to his wild and violent nature. Running away from home with a fellow boy at age 17, Takezo joins the Toyotomi army to fight the Tokugawa clan at the battle of Sekigahara. However, the Tokugawa win a crushing victory, leading to nearly three hundred years of Shogunate rule. Takezo and his friend manage to survive the battle, and afterwards swear to do great things with their lives. But after their paths separate, Takezo becomes a wanted criminal, and must change his name and his nature in order to escape an ignoble death. Based on the book “Musashi” by Eiji Yoshikawa, Vagabond is a fictional retelling of the life of Miyamoto Mushashi, often referred to as the “Sword Saint” – perhaps the most famous and successful of Japan’s sword fighters.

Vagabon (manga-Musashi)

Vagabond (,Bagabondo) is an ongoing manga by Takehiko Inoue, portraying a fictionalized account of Miyamoto Musashi’s life, on a loose adaptation of Eiji Yoshikawa novel Musashi.

The manga has been serialized in Kodansha’s seinen Weekly Morning magazine since 1998 in Japan, with translations to English by VIZ Media. As of May 28, 2009, 30 tankobon volumes have been published in Japan, with 29 of them translated for the United States. Vagabond has, to this date, sold more than 22 million copies throughout the world.

Differences with the novel

While the differences in the manga compared to the novel are too numerous to list in full, here is a small selection of more important differences.

• In the manga, Sasaki Kojirō is deaf, mute, and childlike in nature, as well as first being raised by Kanemaki Jisai, then Ito Ittosai and most recently with Hon’ami Koetsu and his mother, the latter who has chased women out from below his blanket multiple times. In the novel, Sasaki Kojirō is neither deaf nor mute. Though he still retains some traces of the childlike nature portrayed in the manga, he is very intelligent and cunning. Moreover, he is also much more violent, arrogant, and slanderous.

Works Print in Japanese

The Japanese publisher Kodansha currently publishes an 80-volume series: Yoshikawa Eiji Rekishi Jidai Bunko, or Eiji Yoshikawa’s Historical Fiction in Paperback. Kodansha numbers the series from 1 to 80.

• 1 – Kennan Jonan – Sword Trouble, Woman Trouble
• 2 – 4 (in three volumes) – Naruto Hitcho – Secret Record of Naruto
• 5 – 7 (in three volumes) – Edo Sangoku-shi – The Three Kingdoms of Edo
• 8 – Kankan Mushi wa Utau – “Kan-kan the insect sings” and other stories
• 9 – Rougoku no Hanayome – The Jail Bride
• 10 – Matsu no Rohachi – Rohachi of the Pines
• 11 – 13 (in three volumes) – Shinran
• 14 – 21 (in eight volumes) – Miyamoto Musashi
• 22 – 32 (in eleven volumes) – Shinsho Taiko ki – Paperback Life of the Taiko
• 33 – 40 (in eight volumes) – Sangoku shi – Romance of the Three Kingdoms
• 41 – 42 (in two volumes) – Minamoto Yoritomo
• 43 – Uesugi Kenshin
• 44 – Kuroda Yoshitaka
• 45 – Oaka Echizen
• 46 – Taira Maskado
• 47 – 62 (in sixteen volumes) – (Shin Heike monogatari) – New Tale of the Heike
• 63 – 70 (in eight volumes) – (Shihon Taihei ki) – Private Record of the Pacific War
• 71 – 74 (in four volumes) – (Shin Suikoden) – New Tales from the Water Margin
• 75 – (Jirokichi Goshi) – “Jirokichi Goshi” and other stories
• 76 – (Yagyu Tsukikage sho) – “The Papers of Yagyu Tsukikage” and other stories
• 77 – (Wasurenokori no ki) – Record of Things Left Unforgotten
• 78 – 80 (in three volumes) – (Shinshu Tenma Kyo)

References

• Yoshikawa Eiji (2006). In Encyclopædia Britannica. June 2006.

About Eiji Yoshikawa

Eiji Yoshikawa was a Japanese historical novelist, probably one of the best and most famous authors in the genre. Among his most well-known novels, most are revisions of past works. He was mainly influenced by classics such as The Tale of the Heike, Tale of Genji, Outlaws of the Marsh, and Romance of the Three Kingdoms, many of which he retold later in his life. For instance, the original manuscript of Taiko is about 15 volumes, so Yoshikawa took up the job to retell it in close and accessible language. His other books also serve similar purposes and, although most of his novels aren’t original, he created a huge amount of work and renewed interest in the past. He was awarded the Cultural Order of Merit in 1960 (the highest award for a man of letters), the Order of the Sacred Treasure and the Mainichi Art Award just before his death of cancer in 1962. He is cited as one of the best historical novelists in Japan and even the world in general.

Reference : Biography.com

Eiji Yoshikawa

Nama aslinya Hidetsugu Yoshikawa, lahir pada tahun 1892 di dekat Tokyo. Ia berasal dari keluarga samurai miskin. Kesulitan keuangan dalam keluarganya menyebabkan Yoshikawa terhenti sekolah di SD. Ia lalu bekerja macam-macam untuk bisa hidup, termasuk bekerja di galangan kapal.

Dialah yang menulis buku Musashi dan Taiko. Buku yang sangat melegenda, buku yang dapat dijadikan sumber inspirasi dan semangat hidup.

Usia 19 tahun ia pindah keTokyo dan mulai menulis senryu atau haiku lucu. Haiku ialah puisi pendek khas Jepang yang sangat indah. Sesudah dua tahun menjadi reporter di Maonichi Shimbun, ia memantapkan diri menjadi novelis profesional. Berbagai jenis novel ditulisnya : humor, thriller, roman. Tidak jarang ia menulis sekaligus tiga novel. Semuanya ditulis menggunakan nama samaran, sebelumnya akhirnya ia memutuskan memakai nama samaran Eiji. Sejak tahun 1930, terjadi perubahan pada gaya penulisannya. Ia mengekspresikan pandangan-pandangan zamannya dengan setting masa lampau atau sejarah. Selama perang dengan Cina, ia menulis laporan-laporan perjalanan. Dan sementara itu ia menyelesaikan terjemahan/adaptasi kisah populer Cina, Kisah tentang Tiga Kerajaan. Sampai saat meninggalkannya pada tahun 1962, Eiji Yoshikawa menjadi salah satu novelis terkenal dan paling disukai di Jepang.

Kutipan : Novel  “Musashi”

Jenis & Macam-macam Komik

Walau kita tahu apa itu komik dan siapa yang tidak atau belum pernah lihat dan baca komik, tapi kita perlu juga ingin menelaah jenis-jenis rupa komik itu apa saja sih, atau yang bisa disebut sebagai komik itu apa saja. Berikut adalah jenis-jenis rupa komik dengan penjabaran sbb:.

☼ Hanya berupa satu tampilan saja, dimana didalamnya bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan-tulisan. Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan editorial (kritikan) atau politik (sindiran) yang mana dari gambar tersebut dapat menimbulkan sebuah arti sehingga si pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya.

Contoh:
Bisa dilihat pada surat kabar maupun majalah dimana suka menampilkan gambar kartun/karikatur dari sosok tokoh tertentu yang maknanya sebagai kritikan dan sindiran bahkan terkadang dikemas dengan lucu serta menghibur.

Manga (Komik)

Format manga

Manga dibaca bermula dari kanan ke kiri.

Di Amerika Utara

Manga terbukti menjadi industri yang pesat membangun di Amerika, mencapai nilai pasaran sejumlah $180 juta pada 2005. Tambahan pula, sebagai bukti kukuh pengaruhnya, sekurangnya 40 akhbar bersindiket telah menambah manga pada sudut komik mereka. Manga juga menimbulkan minat kaum wanita untuk membaca komik. Di Amerika Syarikat di mana pembacaan komik didominasi lelaki, perempuan merangkumi 60% daripada bilangan pembaca manga.

Manga juga telah mempengaruhi gaya pelukisan komik yang ditampilkan oleh muka-muka baru dalam arena penghasilan karya komik di Amerika.

Jenis manga

• Josei (atau redikomi): wanita
• Kodomo : kanak-kanak
• Seinen : lelaki dewasa
• Shojo : gadis remaja
• Shonen : remaja lelaki
• Battling companion : Teman perjuangan (tidak rasmi)
• Alternatif
  • Gekiga : gambar dramatis
  • La nouvelle manga : gerakan seni Perancis-Belgium/Jepang
  • Semi alternatif : gaya individualistik penerbitan popular
  • Manga OEL : manga bahasa Inggris asli
• Dojinshi : Fan-art (Karya peminat) atau manga terbitan sendiri
• Magical girl (mahō shōjo): gadis sihir
• Robot Mecha : robot gergazi
• Moe (juga mahō kanojo atau teman wanita sihir)
• Shojo-ai atau Yuri : asmara Lesbian
• Shonen-ai atau Yaoi: asmara gay
• Hentai : lucah

Seri manga yang popular di Indonesia

• Bleach
• Crayon Shin Chan
• Detektif Conan
• Doraemon
• Dragon Ball
• Eyeshield 21
• Fullmetal Alchemist
• Gundam Seed Destiny
• Mirmo de pon
• Naruto
• One Piece
• Shaman King
• Slam Dunk
• Tsubasa : Reservoir Chronocle
• Yu-Gi-Oh

Kutipan : http://www.indomanga.com

Doraemon “berawal dari komik”

Doraemon adalah sebuah manga Jepang popular yang dikarang oleh Fujiko F. Fujio (nama asal Hiroshi Fujimoto) sejak tahun 1970 dan berkisah tentang sebuah robot berbentuk kucing yang datang dari abad ke-22, yang bernama Doraemon. Dia dihantar ke zaman sekarang untuk menolong Nobita, seorang anak yang pemalas, agar keturunan Nobita dapat menikmati kejayaannya daripada terus menderita dari segi kewangan – yang bakal terjadi di masa depan – yang telah diakibatkan oleh kejahilan Nobita.

Sejarah Manga

Manga merupakan istilah untuk komik Jepang. Beda dengan komik Amerika, manga biasanya dibaca dari kanan ke kiri, sesuai dengan arah tulisan kanji Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771 berjudul Mankaku Zuihitsu. Berikutnya terbit Shiji no yukikai oleh Santo Kyoden (1798) dan Manga hyakujo karya Aikawa Minwa (1814). Namun ada juga yang menyebut manga pertama kali muncul abad 12. Manga generasi awal ini bertajuk choju jinbutsu giga yang berisi berbagai gambar lucu hewan dan manusia.

Manga yang dibuat banyak seniman ini memenuhi hampir semua persyaratan manga. Sederhana, memiliki cerita di dalamnya, dan memiliki gambar artistik. Pada mulanya, komik Jepang sangat dipengaruhi gaya Amerika. Ini terlihat dari komik-komik buatan Osamu Tezuka yang sangat bergaya Walt Disney. Ia mengadaptasi karakter wajah komik Amerika, seperti mata, mulut, alis, dan hidung. Beberapa komiknya yang sangat terkenal dan sudah difilmkan adalah: Kimba the White Lion, Black Jack, dan Astro Boy. Keahlian Osamu Tezuka membuat manga menjadikannya tempat berguru para mangaka. Beberapa diantara muridnya adalah Ishinomori Shotaro, Akatsuka Fujio, and Fujiko Fujio yang terkenal dengan Doraemonnya. Osamu Tezuka merupakan salah seorang yang paling memengaruhi perkembangan manga.